Ada seorang ibu yang ditinggal suaminya satu setengah tahun yang lalu memeriksakan mobilnya ke bengkel. Sudah lama sekali mobilnya hanya dipakai tapi tidak pernah diservis, karena dulu biasanya sang suami yang mengurus mobil itu. Setelah ibu itu tahu apa yang harus dilakukan, secara periodik mobilnya dirawat di bengkel kami.
Mobil
memang harus dirawat secara berkala meskipun masih bisa digunakan dengan
lancar. Pada saat perawatan adalah kesempatan untuk mengganti atau memperbaiki
part-part sebelum mereka menyebabkan kerusakan atau kerugian yang fatal.
Melakukan investasi semacam itu tidak hanya mencegah masalah-masalah yang
mungkin terjadi di masa depan tapi juga memperpanjang umur dan ketahanan sebuah
mobil.
Mungkin
kita juga perlu pendekatan seperti merawat kendaraan dalam menjaga hubungan
dengan orang lain. Sangat mudah untuk membiarkan hubungan yang sudah terjalin
baik kemudian perlahan-lahan memudar dan akhirnya berakhir. Sangat mudah
membiarkan hubungan yang sangat penting untuk sekedar berjalan begitu saja,
datar, daripada menjalaninya dengan sungguh-sungguh.
Tidak
dengan sengaja. Tidak dengan kejam, tapi hanya dengan mengabaikan. Tidak ada
waktu luang untuk berbicara, untuk bertanya, untuk mendengarkan, untuk tertawa,
untuk melakukan sesuatu bersama-sama. Sebagai sebuah tim, sebagai pasangan,
sebagai keluarga, sebagai sahabat, dengan alasan mungkin karena Anda sibuk,
mungkin karena mereka sibuk, mungkin ada banyak gangguan, mungkin karena tidak
ada yang perlu dibicarakan. Sepertinya tampak baik-baik saja.
Sebuah
cabang toko eceran yang memiliki kinerja yang sangat buruk, berbalik menjadi
baik dengan datangnya manajer baru. Penjualannya terus meningkat karena tokonya
semakin ramai pengunjung dan lebih dari seratus pekerja di toko itu melaporkan
bahwa salah satu alasan utama peningkatan semangat dan kinerja kerja mereka
adalah karena sang manajer baru menggunakan dan mengingat nama-nama semua
pegawai.
Sang
manajer sungguh-sungguh menunjukkan perhatian kepada mereka sebagai manusia,
bukan hanya kinerja kerja mereka. Saya yakin masih banyak lagi hal lain yang
dilakukan oleh sang manajer untuk memperbaiki performa toko, tapi perhatian itu
menjadi satu-satunya yang menciptakan dampak terbesar kepada para pegawai.
Bukan kenaikan gaji, tapi mengingat dan menggunakan nama-nama orang.
Anda
tahu kenyataannya adalah bahwa sangat mudah untuk melihat orang-orang setiap
hari dan tidak mengenal mereka dengan baik. Hubungan-hubungan yang sangat baik
dengan konsumen, rekan kerja, atau orang terkasih tidak terjadi dengan
sendirinya. Hal itu memerlukan waktu. Dan ketika Anda gagal menginvestasikan
waktu maka jangan terkejut saat Anda gagal untuk memperoleh keuntungannya.
Jika
Anda percaya bahwa orang-orang merupakan hal yang sangat penting, berhentilah
berharap menemukan waktu untuk diinvestasikan untuk hubungan-hubungan itu,
tetapi ‘buatlah’ waktu itu. Terkadang hal paling penting bisa jadi hanya
sekedar melakukan sesuatu hal bersama-sama dan berbagi pengalaman.
Dan
jika Anda adalah seorang manajer, ingatlah selain berinvestasi waktu pada
orang-orang juga berinvestasi pada perkembangan mereka. Merekrut dan
memperlengkapi pegawai bisa menjadi latihan yang menghabiskan waktu dan uang.
Saya pernah ditanya seorang teman, “ Bagaimana jika Anda sudah melatih
orang-orang dan mereka pergi ?” Saya balik bertanya,” Bagaimana jika Anda tidak
melatih orang-orang dan mereka tetap tinggal ???
Jadi,
investasilah beberapa waktu dengan orang-orang, lalu carilah juga cara-cara
berinvestasi pada perkembangan mereka. ( Hehehe... mungkin Anda bisa mengajak
mereka membaca artikel-artikel Hidup Luar Biasa ).
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.