Memang tidak semua orang suka terbang. Masih banyak orang yang takut naik pesawat, karena takut ketinggian atau pesawatnya jatuh. Tapi Anda tidak usah terlalu khawatir, karena untuk menjadi pilot pesawat tidak semudah menjadi sopir mobil. Ada jenjang atau tahapan cukup berat yang harus ditempuh sebelum benar-benar mengantongi ijin untuk menerbangkan pesawat.
Kemampuan
dan kehebatan seorang pilot, umumnya akan ditentukan oleh seberapa lama dirinya
memiliki jam terbang. Makin tinggi jam terbangnya, penghargaan publik terhadap
pilot tersebut juga akan semakin tinggi. Beberapa perusahaan penerbangan bahkan
memberikan gaji berdasarkan jam terbang. Mungkin karena itu, ada istilah ‘jam
terbang’ untuk menggambarkan ‘pengalaman’.
Menyetarakan
pengalaman dengan terbang tentu karena kesulitannya. Sehingga beratnya mendapat
pengalaman sama dengan beratnya terbang. Kesulitan itu menggambarkan betapa
berharganya jam terbang. Ada orang yang sangat jagoan kalau di darat, bisa jadi
amat penakut soal terbang. Seperti, Mohammad Ali yang menakutkan di ring tinju,
ketika disuruh naik pesawat, ia yang ganti ketakutan.
Bagi
sebagian besar orang, terbang adalah keputusan yang menakutkan, tapi cuma
dengan terbang jarak yang jauh mudah ditempuh, waktu yang lama dapat
dipersingkat. Sementara ini cuma cara ini yang mempunyai kemampuan sebesar itu.
Sangat menguntungkan dan efektif, walaupun resikonya juga tinggi, seperti
berlakunya hukum ekonomi, high risk-high profit.
Anda
juga mungkin pernah mendengar tentang aturan berlatih 10.000 jam yang harus
dilalui untuk menjadi ahli level dunia pada bidang yang Anda tekuni. Namun
perlu diingat, bahwa yang dilakukan bukan sekadar lamanya menjalani. Banyak
orang yang sudah puluhan tahun bekerja melebihi jam terbang itu, tetapi tidak
ahli dalam bidang apa pun. Kenapa ?
Banyak
orang terjebak pada rutinitas pekerjaan, sehingga jamnya nambah tapi keahliannya
tidak meningkat tajam. Mereka tidak berlatih tapi sedang menjalankan rutinitas.
Biasakanlah memiliki target dan terukur, lalu mintalah umpan balik sehingga
kita dapat mengetahui kemajuan kita tahap demi tahap. Berbagi pengalaman dengan
ahlinya juga dapat menghemat waktu tempuh.
Untuk
menjadi seorang master catur butuh latihan bertahun-tahun, itu pun kalau
intensif. Saat saya belum punya jam terbang, setiap main ingin menang malah
menderita kekalahan. Jadi, menempuh jam terbang itu juga sarat penderitaan.
Maka, nikmatilah penderitaan itu karena kita sedang bekerja dalam rangka
menempuh jam terbang, atau dalam proses menjadi ahli.
Bahkan
orang yang sudah ahli pun, masih harus akrab dengan kesulitan. Tetapi
percayalah, dengan menambah jam terbang kita akan semakin mahir menangani
persoalan. Maka setiap kali hendak mengumpulkan pengalaman demi pengalaman yang
penuh penderitaan itu, mari membayangkan buah pengalaman yang nilainya selalu
akan sepadan. Semua memang layak kita lakukan.
Sama
sekali membebaskan diri dari penderitaan saat menempuh jam terbang adalah
sesuatu hal yang tidak mungkin. Kesakitan tetaplah kesakitan, penderitaan juga
tetap penderitaan dan itu tidak dapat dilenyapkan. Satu-satunya jalan, ya kita
nikmati saja. Akan selalu nampak kelegaan di wajah semua orang tanpa kecuali, pada saat pesawat mendarat
dengan selamat.
Jika
mereka tidak pernah terbang, kelegaan semacam itu tak akan pernah mereka
peroleh. Maka, terbanglah !
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA !
Terima Kasih Pak Han,
BalasHapusada Pertanyaan Pak;...
agar bisa menjadi MASTER (misalkan; MASTER CATUR), menurut Pak Handojo apakah orang tersebut harus melakukan VISUALISASI seperti yang diajarkan dalam Law of Attraction atau cukup berlatih saja . . .Terima Kasih, Sebelum-nya.
Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.
Ada tiga syarat utama, yang pertama adalah literatur, sparing partner dan tournament. Pada masa sekarang, untuk literature dan sparing partner mungkin bisa dilakukan di rumah dengan bantuan komputer karena sudah banyak program baik online maupun off line yang tersedia. Namun turnamen tidak dapat dilakukan secara online, karena banyak faktor psikologis yang harus di alami seorang atlit untuk dapat berkembang. Pengalaman menjadi faktor yang sangat penting. Berapa banyak waktu yang dipergunakan juga dapat mempengaruhi kecepatan kemajuan. Mungkin itu gambaran kasarnya.
Hapus